Tidak ada seorangpun yang telah mencapai kesuksesan yang belum pernah
bertemu dengan suatu bentuk kegagalan yang sebanding dengan
keberhasilannya. Tidak ada seorang penemu di dunia ini yang belum pernah
mengalami kegagalan dalam percobaannya. Thomas Edison gagal lebih dari
sepuluh ribu kali dalam percobaannya, sebelum menemukan rumus yang tepat
untuk bola lampu temuannya. Suichiro Honda gagal berkali-kali sebelum
menemukan sepeda motornya yang kini merajai jalanan di berbagai penjuru
dunia.
Memang pada umumnya kekalahan atau kegagalan itu menyakitkan pada
awalnya. Tapi bukan berarti kegagalan itu buruk bagi kita, kecuali kita
menerima kegagalan itu sebagai kekalahan dan menghentikan langkah kita.
Menurut Napoleon Hill, kegagalan adalah satu bahasa yang digunakan oleh
alam untuk berbicara kepada makhluk hidup untuk menunjukkan kesalahan.
Dengan kegagalan kita menjadi rendah hati sehingga dapat memperoleh
kebijaksanaan dan pengertian. Kita harus menyadari bahwa titik balik
ketika kita mulai mencapai kesuksesan/kejayaan, biasanya ditandai oleh
suatu bentuk kekalahan atau kegagalan.
Di sekolah, kalau kita salah biasanya kita akan dihukum. Namun di dunia
nyata, ketika kita bekerja atau merintis usaha, sering kita melakukan
kesalahan-kesalahan pada awalnya, dan setelah melalui proses perbaikan
diri, kita menjadi semakin baik. Dengan belajar dari kesalahan-kesalahan
kita, kita jadi tahu mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak
boleh dilakukan. Kita menjadi tahu standar kinerja yang baik dan
kiat-kiat untuk maju. Bagitu juga dengan kegagalan, dengan mengalami
kekalahan atau kegagalan, kita akan menemukan sifat pemikiran kita dalam
hubungannya dengan pencapaian tujuan kita. Kita akan melipatgandakan
upaya untuk pencapaian tujuan kita dengan perbaikan diri yang
terus-menerus.
Sahabat, jangan takut menghadapi kegagalan! Apapun bentuk kegagalan
kita, besar atau kecil, percayalah ada pelajaran yang dapat kita ambil
dari itu semua agar kita menjadi lebih dewasa dan bijaksana, sehingga
lebih berhati-hati dalam langkah berikutnya. Jangan anggap kegagalan
sebagai kekalahan, tapi jadikan kegagalan membuat kita memodifikasi
reaksi dan strategi untuk terus berusaha mencapai tujuan, mengubah nasib
buruk menjadi nasib baik.
Hidup kita bergerak dinamis, tidak hitam putih seperti televisi jaman
dahulu. Tidak ada orang yang bersedih terus-menerus, kecuali pikirannya
memang hanya bisa memikirkan kesedihan. Tidak ada juga orang yang
hidupnya senang, gembira atau bahagia sepanjang waktu. Demikian juga,
tidak ada orang yang gagal dan kalah seterusnya, kecuali ia berhenti
mencoba. Suka dan duka silih berganti, kalah dan menang dipergilirkan.
Orang yang tidak pernah gagal, sekali ia terjatuh, biasanya ia akan
masuk ke dalam lubang yang amat dalam, terasa amat menyakitkan dan sulit
untuk bangkit kembali. Tapi dengan kegagalan, kita bangkit, mencoba
lagi, dan berhasil; demikian seterusnya. Dan ketika kesulitan datang
lagi, kita telah menjadi lebih bijaksana dan rendah hati. Jika kita
menerima kegagalan sebagai ilham untuk berusaha lagi dengan tekad dan
keyakinan yang diperbarui, maka mencapai kesuksesan hanyalah persoalan
waktu belaka. Seperti kata pepatah, "Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda".
Selamat meraih sukses yang luar biasa!
Terimakasih,,
BalasHapusini sangat memotivasi,,
:)