Selamat datang

Semoga Blog ini bermanfaat bagi kita semua.

Kegiatan Pramuka SMP Negeri 2 Rantau

Mencerdaskan anak bangsa.

Kegiatan Kepramukaan

Go to Blogger.

SMP Negeri 2 Rantau

Go to Blogger.

SMP Negeri 2 Rantau menuju Adiwiyata

Menjadi sekolah yang sehat, aman, berbudaya lingkungan.

Jumat, 24 Februari 2012

Kisah seekor anak anjing

Sebuah toko hewan peliharaan (pet shop) memasang papan iklan yang menarik bagi anak-anak: "Dijual anak anjing." Segera saja seorang anak lelaki datang, masuk ke dalam toko dan bertanya, "Berapa harga anak anjing yang Anda jual itu?"
Pemilik toko menjawab, "Harganya berkisar antara 30 - 50 dolar."
Anak lelaki itu lalu merogoh saku celananya dan mengeluarkan beberapa keping uang, "Wah. Aku hanya mempunyai 23,5 dolar. Hmmm, bisakah aku melihat-lihat anak anjing yang dijual?"
Pemilik toko itu tersenyum. Ia lalu bersiul memanggil anjing-anjingnya. Tak lama, dari ruangan dalam toko, muncullah lima ekor anak anjing. Mereka berlari-larian sepanjang lorong toko. Tetapi, ada satu anak anjing tertinggal paling belakang.
Si anak lelaki itu menunjuk pada anak anjing yang paling belakang dan tampak cacat itu. Tanyanya, "Kenapa dengan anak anjing itu?" Pemilik toko menjelaskan bahwa ketika dilahirkan anak anjing itu mempunyai kelainan di pinggulnya, dan akan menderita cacat seumur hidupnya.
Anak lelaki itu tampak gembira dan berkata, "Aku beli anak anjing yang cacat itu."
 
 
Pemilik toko itu segera menjawab, "Jangan, jangan beli anak anjing yang cacat itu! Tapi jika kamu ingin memilikinya, aku akan berikan anak anjing itu padamu."
Anak lelaki itu jadi kecewa. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata,"Aku tak mau Bapak memberikan anak anjing itu secara cuma-cuma padaku. Meski cacat, anak anjing itu tetap mempunyai harga yang sama sebagaimana anak anjing yang lain. Aku akan bayar penuh harga anak anjing itu. Saat ini aku hanya mempunyai 23,5 dolar. Tetapi setiap hari akan akan mengangsur 0,5 dolar sampai lunas." Tetapi penjual itu tetap menolak. Katanya, "Nak, kamu jangan membeli anak anjing ini. Dia tidak bisa lari dengan cepat. Dia juga tidak bisa melompat dan bermain sebagaimana anak anjing lainnya."
Anak lelaki itu terdiam. Lalu ia melepas menarik ujung celana panjangnya. Dari balik celana itu, tampaklah sepasang kaki yang cacat. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, "Pak, aku pun tidak bisa berlari dengan cepat. Aku pun tidak bisa melompat-lompat dan bermain-main sebagaimana anak lelaki lain. Oleh karena itu aku tahu, bahwa anak anjing itu memerlukan seseorang yang mau mengerti penderitaannya. "
Kini pemilik toko itu menggigit bibirnya. Air mata haru menetes dar sudut matanya. Ia tersenyum dan berkata,"Aku akan berdoa setiap hari agar anak-anak anjing ini mempunyai majikan sebaik kamu, Nak."

Netter yang luar biasa,
Nilai kemuliaan hidup tidak terletak pada status ataupun kelebihan yang kita miliki, melainkan pada apa yang kita lakukan berdasarkan pada hati nurani yang bisa mengerti dan menerima kekurangan.
Keindahan fisik bukanlah jaminan keindahan batin. Setuju kan?

Waktu untuk orang Terkasih

Suatu hari, seorang tokoh masyarakat sedang berkeliling memantau lingkungannya. Kemudian, ia mampir ke rumah seorang petani. Ia terkesan oleh kepandaian dan sikap yang amat ramah dari seorang anak kecil, anak laki-laki satu-satunya dalam rumah itu, yang berusia empat tahun.
Kemudian, tokoh masyarakat itu menemukan satu hal yang membuatnya kagum. Ibunya berada di dapur, sedang mencuci bagian-bagian lemari es yang paling sulit ketika anak itu datang kepadanya dengan membawa sebuah majalah. "Mami, apa yang sedang dilakukan orang dalam foto ini?" tanyanya.

Sang ibu segera mengeringkan tangannya, duduk sambil memangku anaknya, dan menghabiskan waktu selama 10 menit untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan putranya dengan lembut. Setelah anak itu puas dengan penjelasan ibunya, ia segera turun dan berlari ke halaman rumah untuk bermain.
Segera saja, tokoh masyarakat tersebut mengomentari tindakan dan sikap sang ibu yang istimewa itu, dalam menghadapi putranya. "Wah, setahu saya, kebanyakan kaum ibu tidak mau diganggu kalau sedang sibuk bekerja seperti itu. Kadang mereka menyuruh si anak bertanya kepada ayahnya, atau pembantunya.."
"Saya masih dapat membersihkan lemari es itu selama sisa hidup saya, Pak," kata ibu itu kepada sang tokoh masyarakat, "tetapi, peristiwa di mana putra saya menanyakan pertanyaan itu kepada saya mungkin tidak akan pernah terulang lagi, apalagi jika menyuruhnya bertanya kepada orang lain."
Pesan Moral dari Cerita Ini:
"Mari, tunjukkan cinta, prioritaskan waktu dan perhatian kita untuk orang-orang terkasih dalam kehidupan kita, sesibuk apa pun kita dalam kehidupan sehari-hari."

The Young Crab and His Mother

"Why in the world do you walk sideways like that?" said a Mother Crab to her son. "You should always walk straight forward with your toes turned out."
"Show me how to walk, mother dear," answered the little Crab obediently, "I want to learn."
So the old Crab tried and tried to walk straight forward. But she could walk sideways only, like her son. And when she wanted to turn her toes out she tripped and fell on her nose.
________________
Inti kisah ini:
Alangkah baiknya jika kita terlebih dulu memberikan contoh/teladan yang baik sebelum kita meminta orang lain untuk bersikap dengan cara yang benar atau melakukan sesuatu dengan baik.
____________
sideways = miring
straight forward = lurus ke depan
turn out = menjulurkan
obediently = dengan patuhnya
trip = tersandung
(Foto ilustrasi: wpclipart.com)

Suara Tuhan


Alkisah ada seorang anak yang berdoa memohon kepada Tuhan, "Bicaralah padaku". Lalu, terdengar kicauan burung, tapi sayangnya si anak tidak mendengarnya.

Merasa tidak diacuhkan, ia memohon lagi: "Tuhan, bicaralah!" Lalu, terdengar halilintar yang menggelegar di langit, tapi lagi-lagi si anak tidak mendengarkan.

Si anak lalu mengarahkan pandang ke sekitar dan berkata, "Biarkan aku melihat-Mu". Lalu di atas langit sebuah bintang bersinar dengan terangnya, tapi si anak tidak memperhatikannya.

Dan akhirnya si anak kembali berteriak, "Buatlah keajaiban!" Tak lama kemudian, di jarak yang tak jauh dari tempat si anak, lahirlah seorang bayi mungil, tapi sayangnya si anak tidak mengetahuinya.

Merasa putus asa si anak berseru kencang, "Sentuhlah aku, dan biarkan aku tahu bahwa Engkau di sini!" Lalu, Tuhan menurutinya dan mencoba menyentuh anak itu. Tapi, si anak mengusir kupu-kupu yang terbang di dekatnya dan ia pun pergi tanpa tahu bahwa Tuhan telah mencoba menggapainya.

suaraTuhan

***
 
Adakah di antara kita yang seperti si anak dalam kisah di atas? Pasti ada, dan setiap kita mungkin pernah melakukan hal yang sama. Kita memohon kepada Sang Maha Pencipta dengan khusyuknya, tapi merasa doa kita tidak dijawab. Padahal yang harus kita lakukan adalah berdiam dan menyimak sekitar kita karena sering kali Ia menyampaikan jawaban atas doa kita melalui orang lain, makhluk hidup yang lain, atau hal-hal yang ada di sekitar kita. Atau bahkan, Yang Maha Kuasa juga "meniupkan" jawaban itu ke dalam diri kita, bila kita mau menyadarinya dengan kebersihan dan ketulusan hati.
 
Mari kita belajar untuk lebih memperhatikan dan menyimak sekitar kita karena kita bisa saja menemukan Tuhan dalam ciptaan-Nya yang kita jumpai sehari-hari.

Rabu, 01 Februari 2012

Belajar dari Kekalahan dan Kegagalan

Tidak ada seorangpun yang telah mencapai kesuksesan yang belum pernah bertemu dengan suatu bentuk kegagalan yang sebanding dengan keberhasilannya. Tidak ada seorang penemu di dunia ini yang belum pernah mengalami kegagalan dalam percobaannya. Thomas Edison gagal lebih dari sepuluh ribu kali dalam percobaannya, sebelum menemukan rumus yang tepat untuk bola lampu temuannya. Suichiro Honda gagal berkali-kali sebelum menemukan sepeda motornya yang kini merajai jalanan di berbagai penjuru dunia.
Memang pada umumnya kekalahan atau kegagalan itu menyakitkan pada awalnya. Tapi bukan berarti kegagalan itu buruk bagi kita, kecuali kita menerima kegagalan itu sebagai kekalahan dan menghentikan langkah kita. Menurut Napoleon Hill, kegagalan adalah satu bahasa yang digunakan oleh alam untuk berbicara kepada makhluk hidup untuk menunjukkan kesalahan. Dengan kegagalan kita menjadi rendah hati sehingga dapat memperoleh kebijaksanaan dan pengertian. Kita harus menyadari bahwa titik balik ketika kita mulai mencapai kesuksesan/kejayaan, biasanya ditandai oleh suatu bentuk kekalahan atau kegagalan.
Di sekolah, kalau kita salah biasanya kita akan dihukum. Namun di dunia nyata, ketika kita bekerja atau merintis usaha, sering kita melakukan kesalahan-kesalahan pada awalnya, dan setelah melalui proses perbaikan diri, kita menjadi semakin baik. Dengan belajar dari kesalahan-kesalahan kita, kita jadi tahu mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan. Kita menjadi tahu standar kinerja yang baik dan kiat-kiat untuk maju. Bagitu juga dengan kegagalan, dengan mengalami kekalahan atau kegagalan, kita akan menemukan sifat pemikiran kita dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan kita. Kita akan melipatgandakan upaya untuk pencapaian tujuan kita dengan perbaikan diri yang terus-menerus.
Sahabat, jangan takut menghadapi kegagalan! Apapun bentuk kegagalan kita, besar atau kecil, percayalah ada pelajaran yang dapat kita ambil dari itu semua agar kita menjadi lebih dewasa dan bijaksana, sehingga lebih berhati-hati dalam langkah berikutnya. Jangan anggap kegagalan sebagai kekalahan, tapi jadikan kegagalan membuat kita memodifikasi reaksi dan strategi untuk terus berusaha mencapai tujuan, mengubah nasib buruk menjadi nasib baik.
Hidup kita bergerak dinamis, tidak hitam putih seperti televisi jaman dahulu. Tidak ada orang yang bersedih terus-menerus, kecuali pikirannya memang hanya bisa memikirkan kesedihan. Tidak ada juga orang yang hidupnya senang, gembira atau bahagia sepanjang waktu. Demikian juga, tidak ada orang yang gagal dan kalah seterusnya, kecuali ia berhenti mencoba. Suka dan duka silih berganti, kalah dan menang dipergilirkan.
Orang yang tidak pernah gagal, sekali ia terjatuh, biasanya ia akan masuk ke dalam lubang yang amat dalam, terasa amat menyakitkan dan sulit untuk bangkit kembali. Tapi dengan kegagalan, kita bangkit, mencoba lagi, dan berhasil; demikian seterusnya. Dan ketika kesulitan datang lagi, kita telah menjadi lebih bijaksana dan rendah hati. Jika kita menerima kegagalan sebagai ilham untuk berusaha lagi dengan tekad dan keyakinan yang diperbarui, maka mencapai kesuksesan hanyalah persoalan waktu belaka. Seperti kata pepatah, "Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda".
Selamat meraih sukses yang luar biasa!

Menembus Keterbatasan




Kutu anjing adalah binatang yang mampu melompat 300 kali tinggi tubuhnya.
Namun, apa yang terjadi bila ia dimasukan ke dalam sebuah kotak korek api kosong lalu dibiarkan disana selama satu hingga dua minggu? Hasilnya, kutu itu sekarang hanya mampu melompat setinggi kotak korek api saja!
Kemampuannya melompat 300 kali tinggi tubuhnya tiba-tiba hilang.
Ini yang terjadi. Ketika kutu itu berada di dalam kotak korek api ia mencoba melompat tinggi. Tapi ia terbentur dinding kotak korek api. Ia mencoba lagi dan terbentur lagi. Terus begitu sehingga ia mulai ragu akan kemampuannya sendiri.
Ia mulai berpikir, "Sepertinya kemampuan saya melompat memang hanya segini." Kemudian loncatannya disesuaikan dengan tinggi kotak korek api. Aman. Dia tidak membentur. Saat itulah dia menjadi sangat yakin, "Nah benar kan ? Kemampuan saya memang cuma segini. Inilah saya!"
Ketika kutu itu sudah dikeluarkan dari kotak korek api, dia masih terus merasa bahwa batas kemampuan lompatnya hanya setinggi kotak korek api. Sang kutu pun hidup seperti itu hingga akhir hayat. Kemampuan yang sesungguhnya tidak tampak. Kehidupannya telah dibatasi oleh lingkungannya.
Sesungguhnya di dalam diri kita juga banyak kotak korek api. Misalnya anda memiliki atasan yang tidak memiliki kepemimpinan memadai. Dia tipe orang yang selalu takut tersaingi bawahannya, sehingga dia sengaja menghambat perkembangan karir kita. Ketika anda mencoba melompat tinggi, dia tidak pernah memuji, bahkan justru tersinggung. Dia adalah contoh kotak korek api yang bisa mengkerdilkan anda.
Teman kerja juga bisa jadi kotak korek api. Coba ingat, ketika dia bicara begini, "Ngapain sih kamu kerja keras seperti itu, kamu nggak bakalan dipromosikan, kok." Ingat! Mereka adalah kotak korek api. Mereka bisa menghambat perkembangan potensi diri Anda.
Korek api juga bisa berbentuk kondisi tubuh yang kurang sempurna, tingkat pendidikan yang rendah, kemiskinan, usia dan lain sebagianya. Bila semua itu menjadi kotak korek api maka akan menghambat prestasi dan kemampuan anda yang sesungguhnya tidak tercermin dalam aktivitas sehari-hari.
Bila potensi anda yang sesungguhnya ingin muncul, anda harus take action untuk menembus kotak korek api itu. Lihatlah Ucok Baba, dengan tinggi tubuh yang di bawah rata-rata ia mampu menjadi presenter di televisi. Andapun pasti kenal Helen Keller. Dengan mata yang buta, tuli dan "gagu" dia mampu lulus dari Harvard University . Bill Gates tidak menyelesaikan pendidikan sarjananya, namun mampu menjadi "raja" komputer. Andre Wongso, tidak menamatkan sekolah dasar namun mampu menjadi motivator nomor satu di Indonesia .
Contoh lain Meneg BUMN, Bapak Sugiharto, yang pernah menjadi seorang pengasong, tukang parkir dan kuli di Pelabuhan. Kemiskinan tidak menghambatnya untuk terus maju. Bahkan sebelum menjadi menteri beliau pernah menjadi eksekutif di salah satu perusahaan ternama.
Begitu pula dengan Nelson Mandela. Ia menjadi presiden Afrika Selatan setelah usianya lewat 65 tahun.
Kolonel Sanders sukses membangun jaringan restoran fast food ketika usianya sudah lebih dari 62 tahun.
Nah, bila anda masih terkungkung dengan kotak korek api, pada hakekatnya anda masih terjajah. Orang-orang seperti Ucok Baba, Helen Keller, Andre Wongso, Sugiharto, Bill Gates dan Nelson Mandela adalah orang yang mampu menembus kungkungan kotak korek api. Merekalah contoh sosok orang yang merdeka, sehingga mampu menembus berbagai keterbatasan.
BREAK YOUR BORDER . . . . TOUCH THE SKY . . . .!
Semoga dapat memacu kita untuk berkarya dimanapun .......

Berteman dengan Kekurangan

"Our strength grows out of our weaknesses. Kekuatan kita dapat tumbuh lebih besar daripada kekurangan kita." (Ralph Waldo Emerson)
Setiap orang mempunyai kelemahan, dan tak pernah ada orang sempurna di dunia ini. Tak ada manfaat mengeluhkan, menutupi atau mengabaikan kekurangan tersebut. Sebab cara seperti itu dapat menyulitkan kita mengembangkan potensi diri. Alangkah baiknya bila kita berusaha untuk mengubah kelemahan itu menjadi prestasi luar biasa di kemudian hari.
Simaklah sebuah kisah tempayan yang retak berikut ini. Seorang tukang air memiliki dua tempayan besar untuk mengangkut air dari sumber mata air. Satu dari tempayan itu retak dan bocor, sehingga air yang terbawa di rumah hanya tersisa setengah. Setiap hari tukang air menggunakan tempayan tersebut dan satu kali angkut ia hanya berhasil membawa 1,5 tempayan air ke rumahnya.
Tentu saja si tempayan yang bagus merasa bangga akan prestasinya, karena dapat menunaikan tugasnya dengan sempurna. Berbeda dengan si tempayan retak merasa malu dan sedih atas kekurangannya. Si tukang air merasa kasihan pada si tempayan retak, lalu berkata, "Coba kau perhatikan bunga-bunga indah yang tumbuh di sisi jalan kau lewati."
"Dari dulu aku tahu kekuranganmu, karenanya aku menebar benih bunga. Tanpa kau sadari bahwa air yang merembes dari sela-sela tubuhmu itu setiap hari menyirami bunga-bunga itu sehingga mereka tumbuh indah & setiap hari menghias rumah kita. Kamu tidak memahami bahwa apa yang kamu anggap sebagai kelemahanmu, justru adalah kelebihanmu," lanjutnya.
Tempayan retak terperangah, kemudian ia tak henti bersyukur. Sebab apa yang selama ini ia anggap kekurangan, ternyata memberikan manfaat di sisi lainnya. Setelah itu tempayan retak selalu bergembira dan penuh syukur dalam mengerjakan tugasnya sehari-hari.
Kisah tersebut hanya memberi gambaran bahwa kekurangan bukanlah sesuatu yang harus kita sesali. Sebaliknya, setiap kekurangan dapat memberi kita kekuatan dan bahkan dapat menjadi kelebihan kita. Oleh sebab itu, dapatkan lagi semangat Anda meraih segala hal yang Anda dambakan dan cobalah melakukan beberapa hal untuk mengubah kekurangan Anda menjadi prestasi luar biasa.
Hal pertama yang dapat Anda lakukan, yaitu memperbaiki kekurangan Anda. Cobalah memperluas wawasan dan mengembangkan keterampilan usaha, misalnya dengan membaca buku-buku motivasi, ilmu pengetahuan, belajar dari orang sukses, mengikuti pelatihan atau kegiatan lain yang dapat membantu Anda mengembangkan potensi diri, diteruskan dengan tekun berlatih. Semakin giat Anda berusaha, maka akan semakin baik hasil yang akan Anda dapatkan.
Selain itu, perbaiki perspektif atau cara menghadapi masalah dengan bertumbuh lebih besar dari masalah. Biasakan menghadapi segala sesuatu dengan pikiran dan hati yang terbuka, serta meyakini bahwa setiap masalah datang lengkap dengan solusinya. Bila Anda semakin ahli dalam menghadapi masalah, maka apapun kekurangan yang Anda miliki tak akan dapat menghentikan langkah-langkah Anda meraih kehidupan yang lebih sehat, kaya, dan bahagia.
Selanjutnya, hancurkan tembok keterbatasan, dengan tidak pernah menyerah berusaha menggapai impian. Berharaplah yang terbaik dan rencanakan setiap langkah-langkah Anda dengan baik. Usaha dan keyakinan yang luar biasa akan membuat Anda benar-benar mendapatkan kesempatan terbang lebih tinggi dari keterbatasan yang Anda miliki.
Kemudian fokuslah pada tindakan-tindakan yang dapat memberi jalan keluar. Bisa jadi tindakan yang Anda perlukan hanyalah melepaskan rasa takut, lalu lebih tekun berpromosi. Yang terpenting adalah usahakan untuk selalu melangkah, sebab mungkin salah satu langkah kecil itu dapat menciptakan kemajuan atau perubahan signifikan.
Walaupun kita memiliki kelemahan, tetapi jika kita berani untuk memilih, maka suatu saat kita dapat berubah menjadi orang yang sangat berprestasi. Sebab pilihan dapat menjadi kompas yang mengarahkan langkah-langkah ke tujuan. Pilihan juga dapat meningkatkan energi luar biasa untuk melakukan langkah-langkah besar, sehingga dengan mudah kita mengabaikan tantangan atau melewati masalah, dan melampaui keterbatasan.
Faktanya, kita tidak dapat bersembunyi dari kekurangan yang kita miliki. Namun kekurangan dapat menjelma menjadi keunggulan kita untuk meraih prestasi. Kita bebas memilih cara, beberapa di antaranya telah saya uraikan di atas, untuk menjadi apa yang kita inginkan dengan segala yang kita miliki termasuk dengan kekurangan itu

Detik Terakhir

"Putra Anda di sini," kata perawat kepada pria tua yang berbaring lemah di atas ranjang. Si perawat mengulang kata-katanya berulang kali sebelum mata pria tua itu terbuka. Pria tua itu tampak sangat tenang dan hanya setengah sadar setelah mengalami serangan jantung pada malam sebelumnya. Ia bisa melihat samar-samar bentuk postur seorang pemuda berseragam marinir, yang tengah berdiri di samping ranjangnya.
Pria tua itu mengulurkan tangannya hendak menyentuh tangan si pemuda. Jari-jari tangan yang kuat menggenggam tangan lemah si pria tua dengan lembut. Perawat membawakan sebuah kursi, agar marinir itu bisa duduk di samping ranjang.
Sepanjang malam, Marinir muda itu duduk dalam kamar yang berpenerangan redup, sembari memegang tangan pria tua itu dan mengatakan kata-kata penyemangat. Pria tua yang sekarat itu hanya diam saja, tapi tak melepaskan genggaman lemahnya pada tangan si pemuda. Seakan terlupa akan bunyi tabung oksigen, suara rintihan dari pasien lainnya, dan kesibukan para penjaga malam rumah sakit yang keluar masuk bangsal rumah sakit, Marinir itu tetap saja berada di sisi pria tua itu.
 
Terkadang, ketika perawat datang untuk mengecek kondisi pasiennya, ia mendengar Marinir itu membisikkan kata-kata yang menghibur pada pria tua itu. Beberapa kali selama malam yang panjang itu, perawat datang kembali dan menyarankan agar Marinir itu beristirahat sejenak. Tapi setiap kali pula, pemuda itu menolak.
Menjelang fajar menyingsing, pria tua itu menutup mata untuk selamanya. Marinir itu meletakkan tangan pria tua yang tidak lagi bernyawa di atas ranjang dan pergi memanggil perawat. Ketika perawat mengurusi jasad pria tua itu, pemuda marinir sabar menanti. Dan saat perawat kembali, ia mengatakan rasa belasungkawanya. Tapi, Marinir itu menyelanya.
"Siapa pria tua tadi?" tanya pemuda itu.
Merasa terkejut, perawat itu menjawab, "Dia itu ayah Anda."
"Bukan, dia bukan ayah saya," kata pemuda itu. "Saya belum pernah bertemu dengannya."
"Lalu kenapa Anda tidak bilang apa-apa saat saya mengantar Anda padanya?"
"Saya tahu ada kesalahan dengan pihak yang mengirim saya pulang dengan izin cuti mendadak. Sebenarnya yang terjadi, di kesatuan saya ada satu orang lagi yang bernama sama dengan saya. Kami juga berasal dari kota yang sama dan kami punya nomor serial yang hampir sama. Jadi, sepertinya mereka salah mengirim saya," jelas pemuda itu.
"Tapi, saya juga tahu pria tadi membutuhkan anaknya, sedang anaknya tidak ada di sisinya. Sepertinya karena kondisinya yang sangat tidak baik, ia jadi tidak bisa mengenali saya sebagai anaknya atau bukan. Saat saya sadar bahwa dia sangat membutuhkan seseorang untuk berada di sampingnya, saya putuskan untuk menemaninya..."

(Cerita bersumber dari Buku Chicken Soup for the Couple's Soul karya Jack Canfield and Mark Victor Hansen)
Betapa besarnya hati Marinir dalam kisah di atas. Andaikan kita berada di posisinya saat itu, akankah kita berbuat kebaikan yang sama?

3 Days

Hanya ada 3 hari dalam hidup ini :)
Yang pertama:
"HARI KEMARIN"
Kamu tak bisa mengubah apapun yang telah terjadi.
Kamu tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan.
Kamu tak mungkin lagi menghapus kesalahan.
Dan mengulangi kegembiraan yang kamu rasakan kemarin.
Biarkan hari kemarin berlalu,
LEPASKAN saja.
Yang kedua:
"HARI ESOK"
Hingga mentari terbit esok hari,
Kamu tidak tahu apa yang akan terjadi.
Kamu belum bisa melakukan apa-apa untuk esok hari.
Kamu tak mungkin tahu, sedih atau ceria di esok hari.
Karena esok hari belum tiba,
BIARKAN saja.
Yang tersisa kini hanyalah:
"HARI INI"
Pusatkan saja diri kamu untuk hari ini.
Kamu dapat mengerjakan banyak hal!
Hiduplah HARI INI, apa adanya.
Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat.
Sayangilah seseorang sepenuh hati.
Jangan biarkan masa lalu mengekangmu.
Atau masa depan membuatmu bingung.
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu.
Sepenuh jiwa ragamu.
Be happy.
Be healthy.
Be blessed.

Luar biasa!
 
_____________
Dari berbagai sumber, dengan editing.