Rabu, 21 Desember 2011

Dari Andrie Wongso

Hidup Sampai Tua Belajar Sampai Tua

Pepatah pada judul di atas mengandung pengertian yang sangat mendalam. Yakni, proses belajar harus menyatu sebagai bagian dari kehidupan. Sepanjang hayat masih di kandung badan, semaksimal masa itu pulalah kita seharusnya belajar.
Tentu, belajar bukan sekadar mengumpulkan berbagai teori. Namun, belajar haruslah mampu menjadi sarana bagi kita untuk terus menyerap berbagai materi sebagai bekal praktik kehidupan. Seperti juga kata bijak dari barat yang menyebut bahwa "learning is never ending journey". Maka, semakin kita belajar, semakin kaya kita dengan pengetahuan dan semakin banyak kebisaan yang bisa kita jadikan bekal meraih kesuksesan.
Saya sendiri memaknai "Hidup sampai tua, belajar sampai tua" adalah sebuah proses kehidupan dan perjuangan yang tanpa batas. Dan, semua ini bukan sekadar omong kosong belaka, bukan pula sekadar pengetahuan yang memuat teori semata. Tetapi, semua sudah saya jalani dan alami selama ini.
***
Kesadaran bahwa hidup adalah proses belajar berjuang sampai tua-bahkan hingga berkalang tanah-hal ini tentu akan menggugah keberanian kita untuk menjalani kehidupan dengan penuh gairah! Saat kita menghadapi tantangan dan ujian, dengan semangat seorang ksatria, kita berani berjuang menjadikan semua halangan menjadi pijakan keberhasilan. Saat kita mengalami hadangan masalah yang nyaris tanpa henti, kita selalu memiliki semangat untuk mencari solusi.
Kesadaran akan proses belajar dan berjuang akan membuat kita tidak mudah mengeluh, menuduh, apalagi menyalahkan orang lain sebagai kambing hitam persoalan. Sebab, kita sepenuhnya sadar bahwa semua itu hanyalah sarana belajar untuk mengembangkan kekayaan mental dan menumbuhkan kebijaksanaan dalam kehidupan.
Mari, mengarungi kehidupan dengan pandangan positif dan penuh rasa optimis. Saat kita berhasil mewujudkan impian, kita tak terjerumus dalam jurang keangkuhan. Begitu pula sebaliknya, saat mengalami kegagalan, kita tak terperosok dalam penyesalan yang mendalam. Apa pun yang kita hadapi, apa pun yang terjadi, kita selalu menyikapi dengan penuh kebijakan, karena semua pastilah mengandung pembelajaran.
 
Dan harus kita pastikan, bahwa saat belajar, kita bukan semata menjadi objek yang hanya menjadi pengumpul teori. Tapi, tentukan bahwa diri kita adalah subjek yang bekerja aktif, berjuang, serta berkarya dengan modal ilmu yang kita dapatkan. Dengan begitu, kita akan menjadi sang pembelajar yang berani menentukan target dan memperjuangkan semua impian agar menjadi kenyataan.
Terus belajar dan berjuang, sampai ajal kan datang, maka sukses bukan sekadar angan-angan.

Related Posts:

  • Suara Tuhan Alkisah ada seorang anak yang berdoa memohon kepada Tuhan, "Bicaralah padaku". Lalu, terdengar kicauan burung, tapi sayangnya si anak tidak mendengarnya. Merasa tidak diacuhkan, ia memohon lagi: "Tuhan, bicaralah!" Lalu,… Read More
  • Berteman dengan Kekurangan "Our strength grows out of our weaknesses. Kekuatan kita dapat tumbuh lebih besar daripada kekurangan kita." (Ralph Waldo Emerson) Setiap orang mempunyai kelemahan, dan tak pernah ada orang sempurna di dunia ini. Tak ada … Read More
  • Pameran Kreatifitas Siswa dan Makan Bersama  Ketua DPRD Kabupaten Tapin, Drs. H. M. Arifin Arfan, MM Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin, H. Ahmad Nabhani. M. Pd  Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin di Ruang Pameran Kreatifitas Siswa … Read More
  • Menembus Keterbatasan Kutu anjing adalah binatang yang mampu melompat 300 kali tinggi tubuhnya. Namun, apa yang terjadi bila ia dimasukan ke dalam sebuah kotak korek api kosong lalu dibiarkan disana selama satu hingga dua mingg… Read More
  • Belajar dari Kekalahan dan KegagalanTidak ada seorangpun yang telah mencapai kesuksesan yang belum pernah bertemu dengan suatu bentuk kegagalan yang sebanding dengan keberhasilannya. Tidak ada seorang penemu di dunia ini yang belum pernah mengalami kegagalan… Read More

0 komentar:

Posting Komentar